Sekitar 2,5 miliar orang menggunakan toilet yang tidak aman atau melakukan aktivitas buang air besar di tempat terbuka. Metode yang tidak aman akan menyebabkan masalah kesehatan serius dan bahkan kematian. Makanan dan air yang tercermar dengan limbah manusia telah menyebabkan kematian 1,5 juta anak setiap tahun. Sebagian besar kematian tersebut sebenarnya dapat dicegah dengan pengenalan sistem sanitasi yang layak dan peningkatan kebersihan air minum.
Sistem toilet Flush diciptakan pada abad ke 18 dan dan membutuhkan sejumlah infrastruktur yang besar pada selokan dan air. Pada bulan Juni 2011, Bill & Melinda Gates Foundation menghadiahkan dana sebesar US $400.000 atau sekitar 3,7 miliar rupiah kepada 8 Universitas terkemuka dalam perlombaan “Reinvent the Toilet Challange”, untuk menciptakan toilet dengan konsumsi air sedikit, higienis, aman dan terjangkau bagi masyarakat di negara berkembang. Penghargaan meliputi: Juara pertama:$100.000; Juara kedua $60.000; Juara ketiga $40.000.
Perlombaan ini bertujuan:
1. Sistem toilet abad ke 18 tidak dapat memenuhi kebutuhan saat ini dimana 2,5 miliar penduduk di dunia memiliki akses yang terbatas pada sanitasi.
2. Mendukung penelitian dan pengembangan toilet yang
– Higienis dan berkelanjutan bagi penduduk miskin di dunia.
– Memiliki biaya operasional sebesar US $0,05 per pengguna, per hari.
– Tidak menimbulkan limbah merugikan, melainkan dapat menghasilkan energi, garam, air dan nutrisi lainnya.
– Di rancang untuk digunakan pada rumah tangga.
– Menciptakan toilet yang tidak bergantung pada air untuk menyiram limbah atau sistem septik untuk memproses dan menyimpan limbah.
– Menciptakan toilet yang dapat menjadi basis bisnis sanitasi dan mudah diadopsi oleh pengusaha lokal yang berada di daerah tertinggal.
Berikut ini para pemenang “Reinvent the Toilet Challange” :
A toilet that converts human waste to fuel gas
Delft University of Technology, The Netherlands
Suatu sistem toilet yang menerapkan teknologi microwave untuk mengubah kotoran manusia menjadi listrik. Limbah akan diolah menjadi gas dengan menggunakan microwave-induced plasma. Proses ini akan menghasilkan gas sintesis (syngas), campuran monoksida dan hidrogen. Syngas kemudian akan dimasukkan ke dalam oksida padat, yang merupakan bahan bakar untuk menghasilkan listrik.
Diversion for safe sanitation
Participating organizations: Eawag: Swiss Federal Institute of Aquatic Science and Technology; EOOS , Switzerland
Sebuah model fungsional toilet dengan mengolah kembali air untuk pembilasan. Urine dan feces akan dibawa ke pengolahan yang terdesentralisasi. Air yang digunakan untuk membersihkan akan di daur ulang oleh gravity driven biological membrane.
A toilet that sanitizes feces and urine to recover resources and energy
University of Toronto, Canada
Sebuah teknologi yang mampu membawa aliran limbah padat melalui pengeringan mekanis dan pembakaran (bersuhu rendah, flameless combustion) yang akan membersihkan kotoran dalam waktu 24 jam. Urine akan melewati sebuah saringan dari pasir dan didesinfeksi dengan ultra violet.
A urine-diverting combustion toilet
National University of Singapore, Singapore
Sebuah toilet yang menggunakan batubara hayati (biochar) untuk mengeringkan dan membakar feces. Panas yang dihasilkan akan digunakan untuk mengekstrak air dari unrine dengan pemanasan di bawah tekanan. Sistem ini dapat dilengkapi dengan karbon aktif dan pertukaran resin untuk memurnikan air.
A community bathroom block that recovers clean water, nutrients, and energy
University of Kwazulu-Natal, South Africa
Sebuah sistem toilet yang aman, dapat membuang polutan dan mengembalikan bahan-bahan seperti air dan karbon dioksida dari urine. Sistem ini akan memisahkan urine dari kotoran dan membuang kotoran ke dalam bentuk yang sangat tipis untuk dapat dikeringkan dengan lebih cepat dan stabil.
A toilet that produces biological charcoal, minerals, and clean water
Loughborough University, United Kingdom
Sebuah toilet yang mampu mengubah kotoran menjadi batubara hayati (biochar) melalui proses hydrothermal carbonization (dekomposisi pada suhu tinggi tanpa oksigen dan air) dari feces. Sistem yang diusulkan akan didukung dari panas yang dihasilkan oleh pembakaran biochar yang diproduksi dan akan dirancang untuk mengembalikan air dan garam dari urine.
A solar-powered toilet that generates hydrogen and electricity
California Institute of Technology, USA
Sebuah sistem mandiri, bertenaga surya dan pengolahan air limbah. Panel surya akan menghasilkan daya yang cukup untuk reaktor elektrokimia yang dirancang untuk memecah air dan kotoran manusia menjadi gas hidrogen. Gas kemudian disimpan untuk digunakan sel bahan bakar hidrogen yang akan menyediakan sumber energi cadangan pada malam hari.
A sanitation system that converts human waste into biological charcoal
Participating organizations: Stanford University and the Climate Foundation, USA
Sebuah sistem pyrolyzes (terurai pada suhu tinggi tanpa oksigen) yang mengubah kotoran manusia menjadi batubara hayati (biochar). Setelah perlombaan, sistem ini akan dikembangkan di nairobi untuk mengolah 2 ton limbah manusia sehari-hari, di sebuah fasilitas yang terletak di daerah kumuh.
Pada perlombaan ini, California Institute of Technology, Amerika Serikat menerima hadiah pertama sebesar US $100.000 untuk desain sistem toilet bertenaga surya yang mampu menghasilkan hidrogen dan listrik. Loughborough University, Inggris memenangkan hadiah US $60.000 di tempat kedua untuk sistem toilet yang mampu memproduksi batubara hayati, mineral, dan air bersih. Pemenang ketiga adalah University of Toronto, Kanada yang memenangkan hadiah sebesar US $40.000.
Via: Think Progress & Twisted Shifter