Salah satu cara yang paling efektif untuk mengumpulkan data dan informasi tentang lawan adalah dengan melakukan infiltrasi. Hal ini merupakan tugas seorang mata-mata (agen spionase). Dalam berbagai sejarah perang, negara yang menang dalam suatu perang memiliki peran intelijen yang kuat. Berbagai cara dilakukan untuk mengumpulkan informasi, bahkan menggunakan selebritis untuk dijadikan sebagai mata-mata. Dengan bakat dan popularitas dari para selebritis, mereka mampu menjalankan perannya sebagai mata-mata dengan baik dan memiliki peran besar dalam kemenangan sebuah perang. Berikut ini adalah 10 selebritis yang juga bekerja sebagai mata-mata.

 

 

1. Ian Fleming

selebritis yang bekerja sebagai mata-mata

Ian Fleming adalah seorang jurnalis dengan daya ingat yang kuat dan detail. Dia menciptakan karakter James Bond, agen rahasia paling terkenal berdasarkan pengalamannya sendiri sebagai mata-mata.

Selama perang dunia ke II, Fleming menggunakan bakat menulisnya sebagai bagian dari Intelijen Angkatan Laut Inggris. Fleming bertugas untuk mengatur komunikasi antara perwira Angkatan laut Inggris dan operasi intelijen dengan misi sabotase dibelakang garis musuh.

Kemampuan Fleming akhirnya digunakan di Amerika Serikat. Dia bertanggung jawab untuk membantu menciptakan sebuah organisasi yang berfokus pada pengumpulan intelijen internasional. Pada tahun 19411, ia berhasil menyusun struktur organisasi OSS (Office of Strategic Services), menggambarkan bagaimana organisasi tersebut harus beroperasi. Atas hasil pekerjaannya, Fleming mendapatkan hadiah pistol Colt .38 Police Positive Revolver.

Meskipun bekerja di balik layar, Fleming sempat menjadi saksi mata salah satu operasi intelijen di Konsulat Jepang yang terletak di Rockefeller Center. Intelijen Inggris berhasil membuat salinan kode-kode rahasia Jepang. Kejadian tersebut kemudian ditulisnya kembali ke dalam sebuah buku yang merupakan buku pertamanya berjudul 007, Casino Royale.

 

2. Roald Dahl

selebritis yang bekerja sebagai mata-mata 2

Jauh sebelum menulis buku Charlie and the Chocolate Factory dan James and the Giant Peach, Roald Dahl adalah seorang pilot pesawat tempur Angkatan Udara Kerajaan Inggris selama perang dunia ke II. Setelah cedera yang dialami dalam beberapa kecelakaan di tahun 1940, ijin terbangnya terpaksa dicabut. Pada tahun 1942 Roald Dahl dipindahkan ke Kedutaan Besar Inggris di Washington DC. Dengan cepat Dahl menjadi populer di kalangan pejabat wanita di Washington DC. Dengan popularitasnya, Dahl memainkan peran barunya sebagai mata-mata Inggris dan mempromosikan kepentingan Inggris di Amerika.

Roald Dahl tidak hanya berhasil mempengaruhi pemerintah Amerika untuk ikut berperang di perang dunia ke II, dia juga berhasil mencuri dokumen berharga untuk pemerintah Inggris. Selama bertugas di Washington DC dia mulai mengembangkan bakat menulisnya, bahkan Dahl menulis propaganda pada surat kabar Amerika Serikat.

 

3. Charles “Lucky” Luciano

Charles Lucky Luciano

Sebagai pemimpin organisasi mafia Genovese, Charles “Lucky” Luciano telah melakukan serangkaian aksi kriminalitas yang sangat teroganisir dan merupakan pemimpin kelompok mafia terbesar pada saat itu. Dengan track record kriminalitasnya, ia akhirnya bekerja untuk intelijen Amerika Serikat.

Pada tahun 1936, Luciano dinyatakan bersalah dengan 62 tuduhan kejahatan dan dijatuhi hukuman penjara hingga 30-50 tahun. Sementara itu, pemerintah AS membutuhkan bantuannya untuk mendukung kesuksesan operasi intelijen. Pada tahun 1942, sebuah kapal laut Perancis, Normandie, yang diubah menjadi kapal pengangkut pasukan perang tiba-tiba terbakar dan tenggelam. Para pejabat pemerintah AS menduga peristiwa itu merupakan sabotase. Para pekerja yang berada di bawah kelompok mafia menolak untuk memberikan informasi. Pemerintah AS kemudian berpikir Luciano adalah jalan keluarnya.

Dalam banyak hal, Luciano setia dengan pemerintah AS, setelah dia mendapatkan segala kekayaannya. Ia menggunakan pengaruhnya untuk mendesak para pekerja pelabuhan untuk bekerja dengan pemerintah AS. Sebagai imbalannya, Luciano mendapatkan keistimewaan untuk menikmati kunjungan tanpa pengawasan dari teman dan rekan selama sisa waktunya di penjara. Hal itu merupakan salah satu kesepakatan dengan pemerintah AS. Dalam hitungan beberapa minggu, delapan mata-mata Jerman tertangkap dan ditahan karena penghancuran kapal Normandie.

Luciano terus membantu pasukan Amerika selama perang dunia ke II, menggunakan kontaknya di pelabuhan untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan Kantor Intellijen Angkatan Laut. Luciano juga memiliki hubungan kuat dengan mafia Sisilia.

 

4. Julia Child

Julia Child

Sebelum menjadi seorang chef dan penulis buku yang sering tampil di televisi dengan acara The French Chef, Julia Child bekerja di OSS (Office of Strategic Services), cikal bakal badan intelijen Amerika Serikat, CIA. Child bergabung dengan badan intellijen pada tahun 1942 setelah dia tidak diterima di Korps Angkatan Darat Amerika Serikat karena memiliki tinggi tubuh melebihi syarat. Dengan postur tubuhnya yang tinggi, akhirnya dia diterima di OSS. Dengan berbagai prestasinya di OSS, Child pernah dikirim ke Ceylon (sekarang Sri Langka) dan kemudian ke China, dimana dia bekerja sebagai Kepala Registry OSS.

Pada saat bertugas di Ceylon, Julia Child bertemu dan jatuh cinta dengan perwira OSS, Paul Cushing Child. Setelah pernikahannya di tahun 1946, Child berhenti bekerja, sementara suaminya tetap bekerja untuk pemerintah. Dalam waktu dua tahun, ia dipindahkan ke Departemen Luar Negeri AS di Paris, dimana dia mempelajari kuliner Perancis.

 

5. Noël Coward

Noel Coward

Pada awal perang dunia ke II, Noël Coward adalah seorang aktor terkenal di dunia teater. Coward telah meraih box office untuk produksinya Hay Fever (1925), Easy Virtue (1926) dan Private Lives (1930).

Setelah pecah perang dunia ke II, Coward meninggalkan pekerjaannya di dunia teater dan mendirikan sebuah biro propaganda untuk Dinas Intelijen Inggris. Tidak lama kemudian, Coward dikirim ke Amerika Serikat untuk menggalang dukungan kepada Sekutu. Coward menggunakan statusnya sebagai selebriti untuk mendapatkan akses di tingkat elit Amerika dan memberikan informasi rahasia tersebut kepada orang-orang yang paling berpengaruh, termasuk Presiden Franklin Roosevelt.

Pada masa perang dunia ke II, Noël Coward masuk ke dalam daftar Nazi Black List, yang merupakan salah satu orang paling dicari ketika Jerman menduduki Inggris.

 

6. Lord Robert Baden Powell

Robert Baden Powell

Siapa yang mengira Pramuka didirikan oleh seorang agen Inggris yang terkenal, Lord Robert Baden-Powell. Sejarah Pramuka ini dimulai ketika Baden Powell bertugas di perang Boer II di Afrika Selatan pada tahun 1899. Ditempatkan di Afrika Selatan dengan 500 tentara dan persenjataan terbatas, Baden Powell menghadapi pengepungan selama 217 hari oleh tentara Boer dengan jumlah pasukan 8.000 orang. Untuk mempertahankan wilayah tersebut, ia menggunakan segala yang dimilikinya dengan cara-cara yang cerdik. Dia memerintahkan anak buahnya untuk menanam ranjau palsu di pinggir kota dan berpura-pura menghindari kawat berduri untuk menghadang musuh. Jumlah pasukan yang minim tidak menjadi penghalang, Baden Powell melibatkan semua pemuda untuk bertindak sebagai penjaga. Dengan segala kecerdikannya dia berhasil melindungi wilayahnya hingga bantuan dari Inggris akhirnya tiba.

Cerita tersebut telah menjadikannya seorang pahlawan di Inggris setelah kepulangannya pada tahun 1903. Baden Powell menggunakan popularitasnya untuk memulai gerakan kepanduan. Sementara itu, Baden Powell tetap aktif di miiter, bekerja sebagai mata-mata.

Baden Powell menulis kisahnya ke dalam buku yang berjudul “My Adventure as a Spy”. Dalam buku tersebut dia bercerita bagaimana dia berpura-pura menjadi seorang Amerika untuk mengumpulkan informasi dari Jerman, dan cerita bagaimana dia telah berhasil menangkap tiga orang mata-mata seorang diri.

 

7. James Hart Dyke

James Hart Dyke

James Hart Dyke lebih tepatnya bukan seorang mata-mata, akan tetapi dia menghabiskan hidupnya beberapa tahun menjadi bagian dari MI6, Badan Intelijen Rahasia elit Inggris. Selama tahun 1990, Hart Dyke adalah seorang pelukis landscape terkenal, mengikuti perjalanan tur Pangeran Charles dan kemudian dikirim pada perang Irak dan Afghanistan untuk melukis. Pada tahun 2009 kepala MI6, Sir John Scarlett, menugaskan Hart Dyke di dalam organisasi sebagai artist in residence. Sir John Scarlett sedang mencari seseorang untuk menggambarkan pekerjaan MI6 tanpa mengungkapkan terlalu banyak detail.

Pada awalnya, Hart Dyke berpikir penugasan ini adalah lelucon. Hart Dyke menerima telepon misterius, yang kemudian dilanjutkan dengan pertemuan rahasia dimana dia diminta untuk menyusup di markas MI6 sebagai seorang seniman. Pekerjaan tersebut diambilnya. Hart Dyke diberikan akses penuh di MI6 untuk melihat kehidupan orang-orang yang bekerja di MI6 tanpa mengungkapkan identitas para pekerja.

Lukisan Hart Dyke mengungkapkan banyak hal yang terjadi di dalam MI6, mulai dari kebosanan dan ketegangan kerja. Sebagai anggota dari MI6, Hart Dyke juga mengalami kebosanan dan kecemasan ketika harus mengunjungi lokasi tertutup dan harus menjaga semua rahasia MI6. Pada saat selesai menjalankan tugasnya dia merasa lega dan senang kembali kepada kehidupan normalnya.

 

8. Harry Houdini

Harry Houdini

Pada awal karirnya di akhir abad 19, Harry Houdini menjadi terkenal dengan aksinya di sebuah kantor polisi dan meminta para petugas untuk mengurungnya. Aksi tersebut merupakan publisitas terbesar. Setiap kali dia berhasil lolos dari borgolnya, reputasinya semakin naik. Aksi-aksi yang dilakukan Harry Houdini telah menjadi headline di media-media dan menarik perhatian badan intelijen Inggris dan Amerika. Menurut buku biografinya yang dirilis pada tahun 2006, American Secret Service dan Scotland Yard menggunakan Houdini untuk menyelinap di kantor-kantor kepolisian seluruh Eropa dan Rusia dan mengumpulkan informasi untuk mereka.

Sebagai imbalan atas jasa-jasanya, Houdini tahu persis apa yang dia inginkan. Houdini dilaporkan hanya membantu badan-badan intelijen jika mereka setuju untuk menaikkan karirnya.

 

9. Marcel Petiot

Marcel Petiot

Selama perang dunia ke II, Amerika Serikat menjalankan agen mata-mata kedua yang dikenal dengan nama Pond. Berbeda dengan OSS, Pond melakukan kontak dengan segala macam karakter orang, termasuk para pembunuh berantai.

Salah satu sumber paling produktif untuk informasi tentang Nazi adalah seorang dokter bernama Marcel Paris Petriot, yang menggunakan posisinya untuk mengumpulkan informasi dan kabar tentang operasi militer Jerman. Petiot menggunakan kantor dokternya sebagai semacam jasa perjalanan bawah tanah palsu. Untuk 25.000 franc, dia berjanji akan mengantar pasien menuju Argentina dengan aman. Korban Petiot dikirim menuju sebuah ruangan bawah tanah rumahnya di Paris, dimana dia akan memberikan suntikan seolah-olah adalah vaksin. Sebaliknya, Petiot menyuntikkan para korbannya dengan racun sianida.

Kegilaan Petiot ini berakhir pada tahun 1943, pada saat Gestapo menjemputnya. Ia ditahan selama tujuh bulan sebelum dibebaskan tanpa tuduhan. Dua bulan kemudian, polisi Paris menemukan ruangan bawah tanah Petiot dan kemudian menangkapnya lagi. Sisa korban berjumlah 26 ditemukan di apartemennya, meskipun ia diduga telah membunuh sebanyak 63 orang. Pada saat perang berakhir, Petiot dihukum mati dengan guillotine.

 

10. Moe Berg

Moe Berg

Pemain Baseball Moe Berg mendapat julukan “The Brainest Man in Baseball” dengan berbagai kemampuannya. Pada tahun 1923, Berg lulus dari Princeton University di bidang bahasa dan fasih berbicara dalam 12 bahasa. Berbagai klub Baseball telah menawarinya untuk dapat bermain. Pilihan jatuh kepada klub Baseball Brooklyn Dodgers, akan tetapi Berg tidak hanya berfokus pada satu karir. Kemudian dia meneruskan studinya di Perancis di bidang filsafat, dan kemudian memutuskan untuk menambahkan gelar sarjana di bidang hukum dari University Colombia.

Pada tahun 1926, Berg ditransfer ke Chicago White Sox, akan tetapi tidak menghentikan studinya. Tiga tahun kemudian Berg menerima pekerjaanya di firma hukum Satterlee dan Canfield, sementara masih bermain Baseball.

Berg akhirnya dipromosikan kepada Senator di Washington, dimana ia menjadi sangat populer. Seorang pengacara dan pemain Baseball profesional, Berg telah menarik perhatian pemerintah AS. Pada tahun 1934, Berg melakukan pekerjaan mata-matanya pertama pada saat All Star America Tour di Jepang. Sementara itu, dia merekam suasana pelabuhan di Tokyo, instalasi militer dan kawasan industri.

Menurut salah satu penulis biografi, Moe Berg pernah beberapa melakukan kesalahan, seperti peristiwa pada saat dia tertangkap di pabrik pesawat. Meski demikian dia juga pernah dikirim di salah satu misi berbahaya, termasuk salah satunya pada tahun 1944, Berg melakukan operasi intelijen untuk mengumpulkan informasi upaya Jerman mengembangkan bom atom. Pada saat itu Berg mendapatkan perintah untuk menembak seorang ilmuwan Jerman bernama Werner Heisenberg. Untungnya eksekusi belum sempat terjadi, dari berbagai informasi yang dia kumpulkan Jerman masih membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuat bom atom.

 

Via: Mental Floss

Dukung Mobgenic

Jadilah bagian dari komunitas kreator dan dukung Mobgenic untuk bisa tetap berbagi artikel yang menarik dengan memberikan donasi.

*Donasi melalui aplikasi Saweria

Share.